Category Archives: Blog

Peran Komunikasi dalam Manajemen Krisis

Manajemen Krisis

Manajemen krisis adalah proses menghadapi situasi yang berpotensi merusak reputasi, operasi, atau kelangsungan hidup suatu organisasi. Dalam kondisi seperti ini, komunikasi yang efektif adalah elemen kunci untuk meminimalkan dampak negatif dan menjaga kepercayaan publik serta para pemangku kepentingan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran penting komunikasi dalam manajemen krisis, serta strategi yang dapat digunakan untuk memastikan pesan tersampaikan secara efektif selama masa kritis.

Mengapa Komunikasi Penting dalam Krisis?

Komunikasi dalam situasi krisis bukan hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, menunjukkan tanggung jawab, dan memberikan arahan kepada mereka yang terdampak. Ketika krisis terjadi, ketidakpastian dan rasa cemas sering kali muncul, sehingga orang-orang cenderung mencari jawaban dari pemimpin atau institusi yang bertanggung jawab. Dalam situasi seperti ini, komunikasi yang buruk atau tidak konsisten dapat memperburuk masalah dan merusak reputasi.

Sebaliknya, komunikasi yang efektif dapat mengurangi ketidakpastian, menyampaikan kejelasan, dan menunjukkan bahwa organisasi memiliki rencana yang terarah untuk mengatasi krisis. Perusahaan yang berhasil mengelola komunikasi mereka dalam masa-masa sulit sering kali mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan, karyawan, dan masyarakat.

Elemen Utama Komunikasi dalam Krisis

  1. Keterbukaan dan Transparansi: Salah satu prinsip utama dalam komunikasi krisis adalah transparansi. Organisasi harus menyampaikan informasi yang akurat, jujur, dan tidak menutup-nutupi fakta penting. Hal ini membantu menghindari munculnya rumor dan spekulasi yang dapat memperkeruh situasi. Keterbukaan juga menunjukkan bahwa organisasi bersedia menghadapi krisis dengan jujur dan bertanggung jawab.
  2. Kejelasan Pesan: Selama krisis, penting untuk memberikan pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh semua audiens. Informasi yang disampaikan harus relevan, tepat waktu, dan tidak membingungkan. Gunakan bahasa sederhana, hindari istilah teknis yang sulit dipahami, dan pastikan semua pesan memiliki tujuan yang jelas.
  3. Kecepatan Respon: Krisis sering kali terjadi dengan cepat, sehingga respon yang cepat juga sangat penting. Keterlambatan dalam memberikan informasi atau tanggapan dapat memperburuk situasi dan menimbulkan persepsi bahwa organisasi tidak siap atau tidak peduli. Oleh karena itu, penting untuk memiliki rencana komunikasi krisis yang terstruktur agar tim komunikasi dapat merespon secepat mungkin.
  4. Konsistensi: Pesan yang disampaikan harus konsisten di semua saluran komunikasi dan oleh setiap perwakilan organisasi. Inkonsistensi dapat menyebabkan kebingungan dan merusak kredibilitas. Pastikan semua pihak yang berperan dalam komunikasi krisis memiliki pemahaman yang sama mengenai pesan utama yang harus disampaikan.
  5. Empati: Dalam situasi krisis, menunjukkan empati sangatlah penting. Komunikasi yang kaku dan tanpa emosi dapat membuat organisasi terkesan tidak peduli. Sebaliknya, menunjukkan kepedulian, rasa empati, dan pengertian terhadap mereka yang terkena dampak akan membantu memperkuat kepercayaan dan mengurangi kecemasan.

Strategi Efektif dalam Komunikasi Krisis

  1. Membentuk Tim Manajemen Krisis: Sebuah tim yang terdiri dari anggota dengan keahlian khusus dalam komunikasi, hubungan masyarakat, hukum, dan operasional harus dibentuk untuk menangani krisis. Tim ini bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengeksekusi strategi komunikasi krisis dengan cepat dan terorganisir.
  2. Menggunakan Saluran Komunikasi yang Tepat: Selama krisis, penting untuk memilih saluran komunikasi yang sesuai untuk menyampaikan pesan kepada audiens yang berbeda. Media sosial, siaran pers, email, dan konferensi pers adalah beberapa saluran yang dapat digunakan. Pemilihan saluran harus mempertimbangkan siapa audiensnya dan bagaimana mereka lebih suka menerima informasi.
  3. Menghadapi Media dengan Profesionalisme: Media memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi saat krisis. Oleh karena itu, perwakilan organisasi harus siap menghadapi pertanyaan media dengan profesionalisme, memberikan jawaban yang tepat, serta menghindari memberikan informasi yang belum terverifikasi.
  4. Evaluasi dan Penyesuaian: Setelah krisis berlalu, evaluasi kinerja komunikasi selama masa krisis sangat penting. Identifikasi apa yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki untuk masa depan. Ini membantu organisasi belajar dari pengalaman dan memperbaiki strategi komunikasi di masa mendatang.

Studi Kasus: Komunikasi Krisis yang Berhasil

Sebagai contoh, salah satu perusahaan makanan terkemuka pernah menghadapi isu keamanan pangan yang berisiko menghancurkan reputasinya. Dalam waktu singkat, perusahaan tersebut mengadakan konferensi pers, mengakui permasalahan yang terjadi, dan segera menarik produk yang terkontaminasi dari pasar. Dengan transparansi, kecepatan, dan empati dalam tanggapan mereka, perusahaan berhasil memulihkan kepercayaan publik dan melindungi reputasinya.

Kesimpulan

Crisis Management

Komunikasi dalam manajemen krisis adalah fondasi untuk meminimalkan dampak negatif dan membangun kembali kepercayaan. Dengan keterbukaan, kecepatan, kejelasan, dan empati, organisasi dapat menunjukkan tanggung jawab mereka dalam menghadapi tantangan. Komunikasi yang efektif dapat mengubah krisis menjadi peluang untuk memperkuat hubungan dan meningkatkan kepercayaan dari semua pemangku kepentingan.

Baca juga : Komunikasi Antarbudaya dalam Bisnis Global

Komunikasi Antarbudaya dalam Bisnis Global

Komunikasi antar budaya

Dalam era globalisasi saat ini, dunia bisnis tidak lagi terbatas pada batas-batas geografis. Banyak perusahaan yang telah memperluas cakupan operasional mereka ke berbagai negara, berinteraksi dengan mitra, klien, dan tim lintas budaya. Perbedaan budaya memiliki dampak besar pada cara kita berkomunikasi, dan memahami serta mengelola perbedaan ini sangat penting untuk kesuksesan bisnis global. Komunikasi antarbudaya menjadi salah satu kunci penting dalam membangun hubungan, mengatasi perbedaan, dan mencapai kesepahaman.

Pentingnya Memahami Komunikasi Antarbudaya

Setiap budaya memiliki nilai, norma, bahasa, kebiasaan, dan cara berinteraksi yang berbeda. Apa yang dianggap sopan di satu negara mungkin tidak berlaku di negara lain. Oleh karena itu, memahami konteks budaya dalam komunikasi menjadi penting agar pesan yang disampaikan diterima dengan cara yang diinginkan. Salah satu tantangan terbesar dalam komunikasi antarbudaya adalah menghindari stereotip dan prasangka. Komunikator yang sukses adalah mereka yang mampu menghargai perbedaan, membuka pikiran, dan memiliki sensitivitas budaya.

Perbedaan dalam Gaya Komunikasi

Komunikasi antarbudaya dapat dipengaruhi oleh gaya komunikasi yang berbeda, seperti komunikasi langsung (low-context) dan komunikasi tidak langsung (high-context). Misalnya, negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Jerman cenderung menggunakan gaya komunikasi langsung, di mana pesan disampaikan dengan jelas dan eksplisit. Sebaliknya, negara-negara Asia seperti Jepang dan Cina lebih banyak menggunakan komunikasi tidak langsung, yang sering kali memerlukan pemahaman konteks untuk menafsirkan makna yang tersembunyi.

Perbedaan ini dapat menyebabkan kesalahpahaman jika tidak dikelola dengan baik. Seorang manajer dari Amerika yang bekerja dengan tim Jepang, misalnya, mungkin menganggap ketidaktegasan sebagai kurangnya minat atau komitmen, padahal itu bisa menjadi cara sopan mereka untuk menyampaikan ketidaksepakatan secara halus. Untuk mengatasi perbedaan ini, penting untuk menyadari dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan latar belakang budaya pihak yang terlibat.

Hambatan dalam Komunikasi Antarbudaya

Beberapa hambatan yang sering muncul dalam komunikasi antarbudaya adalah:

  1. Bahasa: Ketika berkomunikasi dalam bahasa asing, makna kata-kata dapat berbeda tergantung pada interpretasi masing-masing individu. Menggunakan penerjemah profesional dan menguasai terminologi bisnis lokal dapat membantu mengurangi risiko kesalahpahaman.
  2. Norma Sosial: Setiap budaya memiliki aturan dan norma sosial yang berbeda. Misalnya, budaya Barat cenderung menghargai kesetaraan gender dalam komunikasi bisnis, sementara budaya lain mungkin memiliki hierarki yang lebih ketat.
  3. Gestur dan Bahasa Tubuh: Gestur atau gerakan tubuh dapat memiliki makna yang berbeda di setiap budaya. Sebagai contoh, isyarat tangan yang dianggap ramah di satu negara bisa saja menyinggung di negara lain.

Strategi Meningkatkan Komunikasi Antarbudaya

Untuk meningkatkan komunikasi antarbudaya dalam bisnis global, perusahaan dan individu dapat menggunakan beberapa strategi berikut:

  1. Pelatihan Kesadaran Budaya: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang perbedaan budaya, norma, dan cara berkomunikasi di berbagai negara tempat mereka berinteraksi. Pelatihan ini membantu meningkatkan sensitivitas budaya dan mengurangi risiko konflik atau kesalahpahaman.
  2. Menyesuaikan Gaya Komunikasi: Mempelajari dan menyesuaikan gaya komunikasi Anda sesuai dengan budaya mitra bisnis adalah langkah penting dalam menciptakan hubungan yang baik. Jika Anda bekerja dengan mitra yang menggunakan komunikasi tidak langsung, penting untuk belajar menangkap makna tersirat dan membaca konteks dengan baik.
  3. Menggunakan Jasa Mediator: Dalam beberapa kasus, menggunakan mediator yang memiliki pemahaman budaya lokal dapat membantu menjembatani perbedaan dan menyelesaikan potensi konflik.
  4. Menjaga Sikap Terbuka dan Fleksibel: Bersikap terbuka terhadap perbedaan budaya dan bersedia beradaptasi adalah kunci utama dalam menciptakan komunikasi yang harmonis.

Studi Kasus: Kolaborasi Multinasional

Sebagai contoh, mari kita lihat bagaimana komunikasi antarbudaya diterapkan dalam kolaborasi proyek antara perusahaan Jepang dan Jerman. Perusahaan Jepang terkenal dengan gaya kerja yang kolektif dan konsultasi tim dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya, perusahaan Jerman cenderung lebih fokus pada efisiensi dan keputusan yang cepat. Untuk mengatasi tantangan ini, kedua belah pihak menggunakan jadwal pertemuan rutin untuk membahas harapan dan tantangan, mengurangi potensi konflik melalui keterbukaan dan komunikasi yang lebih transparan.

Kesimpulan

Kolaborasi Multinasional

Komunikasi antarbudaya dalam bisnis global adalah tantangan sekaligus peluang. Dengan mengelola perbedaan budaya secara efektif, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, mempererat hubungan bisnis, dan menciptakan keuntungan kompetitif. Kunci kesuksesan terletak pada penghargaan terhadap perbedaan, fleksibilitas, dan kemauan untuk terus belajar dari pengalaman lintas budaya. Dengan pendekatan yang tepat, komunikasi antarbudaya dapat menjadi jembatan yang menghubungkan dunia bisnis di berbagai belahan dunia.

Baca juga : Tak Terbantahkan: Peran Sentral Komunikasi Visual dalam Era Digital dan Kreativitas Kontemporer

Tak Terbantahkan: Peran Sentral Komunikasi Visual dalam Era Digital dan Kreativitas Kontemporer

Memahami Esensi Komunikasi Visual: Keberhasilan dan Pengaruhnya dalam Era Digital

Dalam era digital yang dipenuhi dengan informasi yang berlimpah, komunikasi visual menjadi kunci utama dalam menarik perhatian dan mempengaruhi audiens secara efektif. Komunikasi visual tidak hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kemampuannya untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan memikat, membangun pemahaman yang mendalam, dan mempengaruhi emosi serta persepsi.

presentasi menggunakan visual

Visual yang kuat mampu membuat produk atau layanan menonjol di antara persaingan yang sengit. Ia dapat membantu merek untuk membedakan diri mereka, menangkap identitas dan nilai inti mereka dengan cara yang meyakinkan dan mengundang audiens untuk berinteraksi lebih lanjut. Berbagai elemen visual seperti desain grafis, warna, tipografi, dan penggunaan gambar dapat digunakan untuk membangun konsistensi merek dan mengkomunikasikan pesan yang kohesif.

Selain itu, dalam konteks online, di mana perhatian pemirsa dapat dengan cepat beralih, komunikasi visual yang efektif dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk mempertahankan minat. Ia membantu membangun pengalaman pengguna yang menyenangkan dan intuitif, mengarahkan pemirsa melalui perjalanan yang diinginkan oleh merek atau perusahaan.

Tidak hanya itu, komunikasi visual juga memainkan peran penting dalam memahami informasi kompleks atau data. Infografik, diagram, dan visualisasi data lainnya tidak hanya mempermudah pemahaman, tetapi juga memungkinkan pemirsa untuk mengingat informasi lebih baik daripada teks biasa. Ini adalah alat yang sangat efektif dalam pendidikan, penelitian, dan dalam menyampaikan informasi penting dalam berbagai bidang.

Desain logo dan infografik

Dengan demikian, pentingnya komunikasi visual dalam konteks digital dan bisnis modern tidak bisa diabaikan. Strategi yang baik dalam menggunakan visualisasi dapat membantu perusahaan untuk membedakan diri mereka dari pesaing, membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, dan meningkatkan konversi secara signifikan. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan keterampilan komunikasi visual dan strategi pemasaran visual menjadi sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang suatu perusahaan di era digital ini.

Baca Juga : Komunikasi Cerdas di Dunia Digital

Apa Manfaat Komunikasi Dalam Bisnis?

Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa karyawan Anda sepertinya tidak pernah menikmati rapat perusahaan? Sebagian besar, rapat rutin yang Anda adakan di kantor biasanya adalah hal yang sama yang diucapkan oleh orang yang sama di hari yang berbeda. Mereka berlebihan dan membuang-buang waktu. Karyawan lebih suka menghabiskan waktu mereka meja makan sambil bermain dengan gadget, daripada dipaksa untuk pergi ke rapat perusahaan yang sangat membosankan ini.

Nah, jika ini terasa terlalu dekat dengan rumah, maka Anda perlu menganggap serius bahwa penilaian ini mungkin benar. Ini mungkin pertanda bahwa tim Anda kurang komunikasi bisnis yang efektif; kebutuhan akan komunikasi bisnis tidak dapat diabaikan. Tidak ada tim atau proyek yang dapat bertahan tanpa komunikasi yang efektif, karena komunikasi adalah kunci kesuksesan bisnis apa pun.

Tidak masalah siapa Anda dalam tim Anda, apakah Anda seorang pemimpin atau hanya rekan tim biasa; itu adalah tanggung jawab setiap orang dalam bisnis dan tim untuk berkomunikasi secara efektif. Ini sebenarnya lebih dari sekadar menyampaikan pesan Anda secara mekanis kepada audiens Anda; ini juga tentang mengenal audiens Anda secara intim, membangun kepercayaan, dan membuat mereka terlibat dengan Anda, dan terlibat dengan Anda, sehingga apa yang dimulai sebagai ceramah atau pidato segera berubah menjadi diskusi. Dibutuhkan banyak upaya untuk berkomunikasi secara efektif tetapi begitu Anda melakukannya dengan benar, Anda akan melihat lebih banyak produktivitas dan lebih sedikit stres dalam tim Anda.

Komunikasi yang Efektif Membantu Membangun Tim

Ketika bisnis atau tim Anda berkomunikasi dengan cara yang efektif, arus informasi lancar dan bebas, berjalan dari sisi ke sisi dan dari atas ke bawah tanpa hambatan. Anggota tim dan karyawan Anda akan merasa diberdayakan dan siap untuk bertindak karena mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang harus mereka lakukan, cara kerjanya bersinergi dengan pekerjaan orang lain, dan bagaimana hal itu berkontribusi pada tujuan bisnis tim secara umum. Penting ketika semua orang merasa selaras dengan apa yang dilakukan bisnis, mengapa bisnis melakukannya, dan bagaimana hal itu perlu dilakukan. Jika ada perubahan penting pada struktur umum, anggota tim akan segera mengetahuinya dan mereka dapat menilai tugas yang harus mereka lakukan untuk mencari tahu mana yang akan terpengaruh oleh perubahan tersebut dan siapa yang perlu mengetahui tentang perubahan tersebut dan dampaknya pada alur kerja umum.

Komunikasi Bisnis yang Efektif Meningkatkan Moral Karyawan

Moral tim adalah salah satu manfaat utama dari komunikasi yang efektif dalam bisnis. Ketika tidak ada komunikasi yang baik dalam tim, biasanya ada kegagalan untuk menyampaikan informasi. Anggota tim yang tidak tahu apa-apa pada akhirnya akan mengembangkan perasaan benci terhadap rekan satu tim dan pemimpin mereka karena mereka akan merasa seperti ada orang yang menyimpan rahasia. Jika seorang karyawan atau anggota tim percaya bahwa mereka tidak dilibatkan, kepercayaan dalam tim perlahan-lahan akan menghadapi dan menciptakan energi negatif di tempat kerja. Hasilnya adalah pengurangan moral tim dan produktivitas secara keseluruhan sebagai hasilnya. Ketika tidak ada komunikasi yang baik dalam tim, bisa juga ada kejutan yang tidak menyenangkan, seperti miskomunikasi dari tenggat waktu proyek yang hilang, dan kesalahan yang tidak dilaporkan.

Komunikasi Bisnis yang Efektif Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Komunikasi yang efektif itu menular. Ketika komunikasi dalam perusahaan mengalir lancar, maka akan mengalir ke pelanggan dengan kemudahan dan kelancaran yang sama. Tim yang berkomunikasi dengan baik satu sama lain juga akan berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan bisnis. Pelanggan pada umumnya tidak suka ketika mereka mendapatkan informasi yang bertentangan dari karyawan yang berbeda dalam suatu bisnis. Perwakilan penjualan memberi tahu mereka bahwa suatu produk akan siap untuk dikirim atau disebarkan dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, departemen teknik yang bertugas membuat produk tidak mengetahui bahwa janji tersebut telah dibuat dan kemungkinan besar akan meleset. Hasil akhirnya adalah pelanggan mulai kehilangan kepercayaan pada bisnis dan menjadi curiga terhadap apa pun yang diberitahukan oleh perwakilan bisnis kepada mereka. Situasinya hampir sama dengan karyawan dalam bisnis.

Komunikasi Bisnis yang Efektif Meningkatkan Produktivitas

Mungkin efek terbesar dan paling positif dari komunikasi bisnis yang efektif adalah peningkatan tingkat pengembalian investasi yang dilakukan bisnis secara keseluruhan. Ini tidak hanya berlaku tidak hanya untuk investasi moneter, tetapi juga untuk investasi tenaga kerja dan waktu. Ketika anggota tim dan karyawan Anda mengetahui peran dan tugas mereka, peran dan tugas kolega mereka, dan apa yang diharapkan dari mereka, mereka dapat menerapkan lebih banyak fokus dan upaya untuk pekerjaan mereka dan lebih sedikit upaya dan fokus pada tempat kerja umum di mana mereka berada. terletak. Ketika pemimpin tim memiliki pandangan yang jelas tentang gambaran besar dalam hal sumber daya yang tersedia dalam organisasi, maka mereka lebih mampu mendistribusikan pekerjaan di antara anggota tim mereka dan juga untuk menyeimbangkannya sehingga tidak ada anggota tim yang kewalahan dengan pekerjaan sementara yang lain baru saja lewat.

Ketika Anda bekerja untuk meningkatkan arus informasi dalam bisnis, Anda sebenarnya bekerja untuk meningkatkan produktivitas jangka panjang dan profitabilitas bisnis.

Baca juga : Berikut Adalah Hal Yang Bisa Meningkatkan Ketrampilan Komunikasi Anda

Berikut Adalah Hal Yang Bisa Meningkatkan Ketrampilan Komunikasi Anda

Berikut Adalah Hal Yang Bisa Meningkatkan Ketrampilan Komunikasi Anda

Kemampuan seorang pemimpin untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif dengan karyawan, tim, dan seluruh organisasi adalah salah satu fondasi bisnis yang sukses.

Dan di lingkungan bisnis yang kompleks dan berkembang pesat saat ini, dengan ratusan alat komunikasi yang berbeda, tim jarak jauh sepenuhnya atau sebagian, dan tim multikultural yang tersebar di berbagai zona waktu, komunikasi yang efektif tidak pernah sepenting atau sesulit ini.

Oleh karena itu, kemampuan untuk berkomunikasi mungkin merupakan keterampilan yang paling penting bagi seorang pemimpin. Kabar baiknya adalah keterampilan ini dapat dipelajari dan dikuasai.

Beberapa tips ini akan membantu Anda meningkatkan keterampilan komunikasi untuk kesuksesan organisasi dan karier Anda.

1. Singkat, Jelas, Dan Padat

Komunikasi pada dasarnya adalah pilihan kata-kata. Dan dalam hal pilihan kata, lebih sedikit lebih baik. Kunci komunikasi yang efektif dan persuasif – baik tertulis maupun lisan – adalah kejelasan dan singkatnya jika memungkinkan.

Sebelum memulai segala jenis komunikasi, tentukan tujuan dan audiens Anda. Menjelaskan dengan hati-hati dan jelas apa yang ingin Anda katakan dan mengapa akan membantu memastikan Anda memasukkan semua informasi yang diperlukan. Ini juga membantu untuk menghapus detail yang tidak relevan.

Hindari kata-kata yang tidak perlu dan bahasa yang terlalu berbunga-bunga yang dapat mengganggu pesan Anda.

Dan jika pengulangan diperlukan dalam beberapa kasus, ingatlah untuk menggunakannya dengan hati-hati dan hemat. Pengulangan pesan Anda dapat memastikan audiens Anda memahaminya, tetapi terlalu banyak pengulangan dapat membuat mereka mengenal Anda sepenuhnya.

2. Persiapkan terlebih dahulu

Ketahuilah apa yang akan Anda katakan dan bagaimana Anda akan mengatakannya sebelum memulai komunikasi apa pun. Namun, persiapan bukan hanya tentang berlatih kinerja.

Persiapan termasuk memikirkan seluruh komunikasi dari awal sampai akhir. Teliti informasi yang Anda butuhkan untuk mendukung pesan Anda. Pikirkan tentang bagaimana Anda menanggapi pertanyaan dan kritik. Cobalah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.

Misalnya, sebelum evaluasi kinerja, Anda harus menyiapkan daftar contoh spesifik perilaku karyawan Anda untuk mendukung evaluasi Anda.

Sebelum memulai negosiasi gaji atau promosi, ketahui dengan pasti apa yang Anda inginkan. Bersiaplah untuk membahas ruang lingkup dan potensi pertukaran; Apa yang ingin Anda terima dan apa yang tidak? Dan memiliki informasi khusus untuk mendukung kasus Anda, seperti posisi Anda dan gaji relatif untuk posisi Anda (namun pastikan penelitian Anda didasarkan pada informasi yang tersedia untuk umum, bukan gosip perusahaan atau bukti anekdotal).

Sebelum memulai percakapan, pikirkan kemungkinan pertanyaan, permintaan informasi atau klarifikasi tambahan, dan ketidaksepakatan agar Anda siap menyelesaikannya dengan tenang dan jelas.

3. Waspadai komunikasi non-verbal

3. Waspadai komunikasi non-verbal
Ekspresi wajah, gerak tubuh, dan bahasa tubuh kita dapat dan sering mengatakan lebih dari kata-kata kita. Isyarat non-verbal 65-93 persen lebih efektif daripada kata-kata yang diucapkan. Dan kita lebih cenderung mengandalkan sinyal non-verbal daripada kata-kata yang diucapkan jika keduanya tidak setuju. Pemimpin harus sangat mahir membaca isyarat non-verbal.

Karyawan yang enggan mengungkapkan pendapat atau kekhawatiran yang berbeda mungkin menunjukkan ketidaknyamanan mereka dengan berpegangan tangan atau enggan melakukan kontak mata, misalnya. Jika Anda mengetahui bahasa tubuh orang lain, Anda dapat menyesuaikan strategi komunikasi Anda.

Pada saat yang sama, manajer juga harus mampu mengontrol komunikasi non-verbal mereka sendiri. Isyarat non-verbal Anda harus mendukung pesan Anda. Paling-paling, komunikasi verbal dan non-verbal yang bertentangan dapat menyebabkan kebingungan. Paling buruk, itu dapat merusak pesan Anda dan kepercayaan tim Anda pada Anda, organisasi Anda, dan diri mereka sendiri.

4. Perhatikan suara Anda

Apa yang Anda katakan sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Seperti isyarat nonverbal lainnya, nada Anda dapat menambah kekuatan dan penekanan pada pesan Anda, atau dapat melemahkannya sepenuhnya.

Kenyaringan adalah faktor yang sangat penting dalam perselisihan dan konflik di tempat kerja. Kata yang dipilih dengan baik dengan makna positif menciptakan niat baik dan kepercayaan. Kata yang dipilih dengan buruk dengan konotasi yang tidak jelas atau negatif dapat dengan cepat menyebabkan kesalahpahaman.

Tetapi dengan berhati-hati dengan suara Anda, Anda dapat menyesuaikan komunikasi Anda dengan tepat jika tampaknya mengarah ke arah yang salah.

Lebih mudah untuk mengontrol nada saat menulis. Baca komunikasi Anda sekali atau dua kali, pikirkan tentang nada dan pesan.

Baca juga : Komunikasi Cerdas di Dunia Digital

Komunikasi Cerdas di Dunia Digital

Komunikasi Cerdas di Dunia Digital

Di dunia pasca-Covid, 86% konsumen lebih memilih pendekatan “digital first” untuk interaksi merek mereka. Dengan kata lain, “komunikasi cerdas”. Selain komunikasi digital meningkat akibat adanya covid, permainan seperti yang terdapat di Gadget di Indonesia meningkat sangat pesat.

Pelanggan saat ini juga mengharapkan komunikasi merek yang segar, tepat waktu, pribadi, dan interaktif. Untuk tetap terlibat, terlibat, dan setia, merek harus secara sadar meningkatkan manajemen komunikasi pelanggan (CCM) dengan mengelola percakapan pelanggan. Komunikasi yang cerdas adalah kebutuhan saat ini dan merek perlu mengambil tindakan untuk memastikan hal ini terjadi secara konsisten.

Dalam artikel singkat ini, kami mengeksplorasi sifat perubahan manajemen komunikasi pelanggan, sekarang fokusnya beralih ke manajemen percakapan yang berpusat pada pelanggan. Kami juga mengeksplorasi bagaimana percakapan ini dapat memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa di semua saluran dan sepanjang siklus hidup pelanggan.

Manajemen komunikasi pelanggan sangat penting

Manajemen komunikasi pelanggan sangat penting

Sistem CCM seperti OpenText Xstream menyediakan banyak fungsi canggih untuk membuat, memperbarui, menyimpan, dan mendistribusikan dokumen dan sumber daya untuk komunikasi pelanggan. Mereka dapat menyederhanakan dan merampingkan proses pembuatan jaminan pemasaran, kontrak, pemberitahuan kepatuhan, informasi produk, dan lainnya dari pernyataan dan tagihan pelanggan. Selain itu, dengan memformalkan proses CCM, alur kerja, dan praktik terbaiknya, organisasi memiliki posisi yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan pelanggan, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan meningkatkan konversi.

Tapi waktu telah berubah. Meskipun bentuk komunikasi ini masih vital, perusahaan sekarang harus menawarkan lebih banyak lagi jika mereka ingin mengembangkan hubungan pelanggan yang bermanfaat yang mengarah pada loyalitas, retensi, dan dukungan merek jangka panjang. Ini berarti mereka perlu beralih dari komunikasi pelanggan statis ke percakapan pelanggan yang lebih dinamis dan cerdas.

Berkembang dari komunikasi pelanggan menjadi komunikasi cerdas dan percakapan pelanggan

“Seni berbicara adalah seni mendengarkan dan mendengarkan.”

— William Hazlitt

Pelanggan yang loyal adalah kunci kesuksesan perusahaan. Namun, pelanggan hari ini tidak menginginkan komunikasi kemarin. Dan mereka tentu tidak menginginkan komunikasi satu arah yang statis mengalir dalam busur satu dimensi dari merek ke mereka. Komunikasi ini gagal memberikan pengalaman bermakna yang mereka harapkan dan tuntut – dan mereka tidak ragu untuk memberi tahu merek. Pelanggan sekarang menginginkan percakapan digital, interaktif, relevan, dan tepat waktu.

62% konsumen mengatakan mereka cenderung beralih vendor jika harapan komunikasi mereka tidak terpenuhi.

Dalam lingkungan saat ini di mana interaksi tatap muka berkurang, memastikan loyalitas dan “kelekatan” pelanggan membutuhkan komunikasi dua arah dengan fokus pada digital. Alih-alih hanya berbagi komunikasi pelanggan dan membombardir mereka dengan informasi, merek harus melibatkan mereka dalam percakapan yang interaktif, sangat personal, dan cerdas di semua saluran dan di setiap tahap siklus hidup mereka. Gabungan “memberi dan menerima” ini membuat komunikasi pelanggan saat ini lebih efektif. Dan peran komunikasi yang efektif dalam mencapai pengalaman pelanggan yang positif tidak dapat dilebih-lebihkan atau diabaikan.

Waypath membantu Anda melakukan transisi penting ini dari CCM ke komunikasi cerdas

Solusi CCM generasi berikutnya memperlakukan setiap pelanggan sebagai individu dan memberikan komunikasi yang sangat relevan, tepat waktu, dan personal melalui saluran pilihan mereka. Mereka juga memungkinkan pelanggan untuk memulai percakapan dan memberikan pengalaman yang konsisten sepanjang siklus hidup mereka. Namun, peralihan dari “manajemen komunikasi” tradisional ke “manajemen percakapan” digital yang berorientasi pelanggan tidak selalu mudah. Ini membutuhkan perubahan pola pikir yang disengaja dari komunikasi statis, statis, satu arah ke komunikasi dua arah yang real-time, kontekstual.

Baca juga : 9 Alasan Mengapa Komunikasi Penting Dalam Bisnis

10 Tips Membesarkan Anak Cerdas

10 Tips Membesarkan Anak Cerdas

Sangat mudah untuk berasumsi bahwa anak-anak kita dilahirkan dengan tingkat kecerdasan yang tinggi atau mereka . . . tidak, dan sebagai orang tua, tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk memengaruhi seberapa cerdas mereka nantinya. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa kecerdasan adalah sekitar 50/50 split ketika datang ke alam vs pengasuhan, yang berarti bahwa pengaruh orang tua dapat memiliki dampak yang besar tidak hanya pada seberapa pintar anak-anak kita percaya diri, tetapi juga pada seberapa cerdas mereka. Anda juga bisa kunjungi blog ini untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendidik anak yang baik dan benar.

Itu tidak berarti Anda perlu membanjiri anak-anak Anda dengan latihan matematika dan kelas bahasa asing sebelum mereka kehabisan popok. Sebaliknya, fokuslah pada perilaku yang menumbuhkan pikiran dan kecerdasan yang berkembang daripada memuji kecerdasan atau bakat bawaan anak. Yap, kecerdasan dapat ditumbuhkan pada anak Anda.

Berikut 10 cara untuk mulai menanam benih cerdas tersebut.

Bicaralah dengan mereka sejak hari pertama.

Berbicara dengan anak-anak Anda, bahkan ketika mereka masih bayi, adalah kunci untuk memutar roda mental itu. Bahkan ketika anak-anak terlalu muda untuk memahami apa yang Anda katakan atau untuk mengetahui arti kata-kata canggih yang Anda gunakan, dengan pengulangan mereka pada akhirnya akan menggunakan konteks untuk memahaminya. Juga, mengajukan pertanyaan terbuka kepada anak-anak Anda akan membantu mereka mengembangkan pendapat dan rasa diri, dan itu juga akan membuat mereka tahu pendapat itu dan masalah individualitas mereka.

Pecahkan buku lebih awal.

Membaca adalah prediktor besar keberhasilan sekolah, jadi mulailah membaca dengan bayi Anda jauh sebelum mereka tahu apa arti kata-katanya. Membaca merangsang otak, membangun basis pengetahuan tentang dunia, dan bertindak sebagai dasar dari semua pembelajaran di masa depan, termasuk matematika dan sains. Pastikan buku mudah diakses di rumah Anda, contohkan kebiasaan membaca yang baik dengan memastikan anak Anda sering melihat Anda membaca, dan bicarakan dengan anak Anda tentang apa yang Anda berdua baca untuk membangun keterampilan percakapan dan pemahaman membaca.

Ajari anak Anda untuk memikirkan masalah dan menciptakan solusi.

Jangan menyelesaikan masalah anak-anak Anda untuk mereka. Sebaliknya, dorong mereka untuk fokus pada satu tujuan atau masalah dan mencari cara untuk mencapai atau menyelesaikannya melalui pemikiran kreatif. Tindakan ini merangsang otak dan mengajari mereka bahwa mereka mampu mengatasi rintangan sendiri.

Pujilah usaha dan hasil, bukan tindakan sederhana.

Kita hidup di dunia yang penuh dengan penghargaan partisipasi, tetapi mengajari anak-anak bahwa mereka selalu dan secara alami adalah yang terbaik dalam segala hal membuat mereka sulit menerima kegagalan dan kekecewaan hidup yang tak terhindarkan. Sebaliknya, pujilah upaya dan kerja keras mereka daripada kemampuan alami mereka. Melakukan hal itu menciptakan anak-anak yang lebih termotivasi dan mampu bergerak maju ketika mereka menemukan keterampilan yang tidak mereka dapatkan dengan mudah. Anak-anak yang diberi tahu bahwa mereka secara alami cerdas atau berbakat lebih cenderung frustrasi dan bahkan menyerah ketika mereka dihadapkan pada tugas-tugas yang sulit.

Tetapkan harapan lebih awal dan perkuat mereka sesering mungkin.

Jangan berubah menjadi sersan latihan — “Anda akan mendapatkan nilai A pada setiap ujian” — tetapi dengan menetapkan beberapa tujuan menyeluruh untuk anak-anak Anda (yaitu, lulus kuliah, berpartisipasi dalam ekstrakurikuler atau kerja sukarela) sejak usia muda, mereka cenderung melihat tujuan tersebut sebagai hal yang penting dan dapat dicapai.

Dorong olahraga.

Latihan fisik tidak hanya membuat anak Anda lebih kuat dan sehat, tetapi juga memiliki manfaat mental, membangun sel-sel otak dan meningkatkan aliran darah ke otak.

Carilah saat-saat yang bisa diajarkan.

Cukup dengan mendorong anak-anak Anda untuk menggunakan otak mereka selama waktu senggang dapat membantu mengembangkan kecerdasan mental. Mintalah mereka menghitung jeruk nipis di antrean belanja bahan makanan, memulai percakapan tentang energi angin saat melewati kincir angin, atau mencari huruf atau angka pada tanda saat mengemudi.

Mendorong rasa ingin tahu dan eksplorasi.

Mendorong rasa ingin tahu dan eksplorasi.

Anak-anak prasekolah secara alami ingin tahu, tetapi kecenderungan itu dapat berkurang seiring bertambahnya usia anak-anak — kecuali jika dipraktikkan dan didorong. Mulailah dengan melibatkan mereka dalam topik yang menjadi minat pribadi mereka, bahkan jika itu melibatkan bintang YouTube favorit mereka atau kumpulan tokoh aksi. Ajukan pertanyaan untuk memicu percakapan, dan bagikan minat Anda, jelaskan mengapa mereka menarik bagi Anda. Anda juga dapat merencanakan pengalaman seperti perjalanan ke museum, acara olahraga, atau film yang akan membantu Anda menemukan kesukaan bersama dan menginspirasi diskusi baru.

Ajari anak Anda untuk memiliki mindset berkembang.

Dorong anak-anak Anda untuk melihat belajar sebagai proses di mana kerja keras mendorong hasil; mereka akan mulai sebagai pemula tetapi secara bertahap menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Kemudian, ketika mereka diberi tugas berat, mereka akan melihatnya sebagai peluang untuk berkembang . . . daripada melihat diri mereka sebagai orang gagal karena tidak segera menjadi ahli.

Jadilah proaktif.

Jangan menunggu kesempatan belajar baru untuk menampilkan diri kepada anak-anak Anda. Carilah kegiatan di luar sekolah yang akan mengembangkan otot mental yang berbeda.

Lihat Juga:  Psikologi Komunikasi Yang Wajib Kamu Pahami.

Kekuatan Komunikasi Yang Baik Di Tempat Kerja

Kekuatan Komunikasi Yang Baik Di Tempat Kerja

Komunikasi yang baik adalah keterampilan penting dalam lingkungan apa pun dengan interaksi manusia. Namun, dalam hal komunikasi di tempat kerja, komunikasi yang baik merupakan elemen integral dari kesuksesan bisnis.
4

Di tempat kerja, komunikasi yang baik bukan hanya tentang meredakan konflik (walaupun itu adalah manfaat penting dari berkomunikasi secara efektif).

4 Manfaat Kuat dari Komunikasi di Tempat Kerja

1 – Komunikasi yang Baik Mengurangi Konflik

Komunikasi yang Baik Mengurangi Konflik

Salah satu saat organisasi paling mungkin mencari pelatihan komunikasi adalah ketika ada ketegangan atau konflik yang jelas di tempat kerja. Terlepas dari konflik, komunikasi biasanya merupakan faktor yang mendasari.

Konflik biasanya bermuara pada:

Salah paham/merasa salah paham. Bahkan ketika seseorang merasa berkomunikasi dengan baik, jika lawan bicaranya memiliki pola komunikasi yang berbeda, maka mungkin ada kesalahpahaman. Dengan alat komunikasi seperti mengidentifikasi pola komunikasi dan membuat penyesuaian komunikasi kecil, informasi baru dapat disalurkan dengan cara yang mudah dan jelas untuk dipahami, dan pendengar dapat mengomunikasikan pemahamannya dengan lebih baik.

Tidak mengerti bagaimana orang lain berkomunikasi. Miskomunikasi juga bermuara pada pola komunikasi. Ketika seseorang belum menjalani program komunikasi individu atau tim, mereka default untuk menyajikan informasi menggunakan pola komunikasi mereka sendiri daripada mempertimbangkan pola komunikasi penerima.

Seseorang yang merasa kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi atau diabaikan. Jika seorang karyawan merasa tidak dihargai, dimanfaatkan, atau diabaikan, maka hal itu dapat menyebabkan ketegangan atau konflik.

2 – Komunikasi yang Baik Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Berkomunikasi lebih dari sekedar berbicara. Ini tentang berhubungan dengan orang-orang. Salah satu manfaat paling kuat dari komunikasi yang lebih baik di tempat kerja adalah karyawan yang lebih terlibat. Karyawan lebih terlibat dalam pekerjaan mereka dan dapat lebih menyelaraskan dengan tujuan dan sasaran perusahaan ketika budaya komunikasi yang baik dibangun dalam tim atau tempat kerja.

Komunikasi dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dengan cara berikut:

> Memberi Anda alat untuk lebih memahami kebutuhan dan tujuan karyawan Anda.
> Memungkinkan Anda untuk lebih memahami apa yang memotivasi dan memenuhi karyawan.
> Pemahaman yang lebih baik tentang bakat dan keterampilan karyawan yang mungkin tidak diperhatikan.
> Kemampuan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan dengan cara yang mengembangkannya sesuai dengan tujuan perusahaan.
> Peningkatan hubungan antara rekan kerja untuk lingkungan kerja yang lebih positif dan memuaskan.
> Hubungan yang lebih baik dengan manajer dan pemimpin

3 – Komunikasi yang Baik Menciptakan Hubungan Klien yang Lebih Baik

Yang ini adalah masalah besar jika Anda memiliki karyawan yang menghadapi klien karena interaksi klien biasanya merupakan perbedaan antara pelanggan yang puas dan pelanggan yang tidak puas. Ketika karyawan Anda dilatih untuk berkomunikasi lebih efektif dan terhubung dengan orang lain, mereka dapat lebih baik:

> Mengurangi dan menyelesaikan konflik
> Pahami kebutuhan
> Bantu pelanggan merasa dimengerti
> Menyajikan informasi baru dengan cara di mana klien akan lebih reseptif

4 – Komunikasi yang Baik Menghasilkan Tenaga Kerja yang Lebih Produktif & Berbakat

Komunikasi yang Baik Menghasilkan Tenaga Kerja yang Lebih Produktif & Berbakat

Namun selain berkontribusi pada peningkatan keterlibatan karyawan, keterampilan komunikasi juga dapat membantu menumbuhkan tenaga kerja yang lebih produktif dan berbakat dalam banyak cara lain:

Memahami bakat & keterampilan tim

Dalam budaya perusahaan yang berfokus pada hubungan dengan orang lain, manajer lebih memahami bakat dan keterampilan tenaga kerja mereka. Beberapa pola komunikasi tidak muncul dengan bakat dan keterampilan mereka, atau mengekspresikannya dengan cara yang tidak disadari oleh komunikator yang bergerak cepat atau berpikiran tingkat tinggi. Menguasai identifikasi pola komunikasi memberdayakan seorang pemimpin untuk lebih memahami keterampilan dan bakat tim mereka.

Mencapai lebih banyak pembelian

Dengan alat komunikasi yang tepat, seorang pemimpin dapat memengaruhi dukungan inisiatif dari tim mereka.

Inovasi dan pemikiran kreatif

Tempat kerja yang berkomunikasi secara lebih efektif menciptakan tempat yang “aman” bagi orang-orang untuk berpikir kreatif dan mengekspresikan ide-ide mereka. Ini membantu karyawan merasa lebih nyaman menerima tantangan dan proyek, dan biasanya menghasilkan inisiatif brainstorming atau pemecahan masalah yang lebih kreatif.

Info lainnya : Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anda

Membangun tim yang lebih strategis

Memahami pola komunikasi memberi pemimpin lebih banyak informasi tentang karyawan mereka, dan seringkali informasi yang seharusnya mereka abaikan. Wawasan yang kuat ini memungkinkan pemimpin membuat keputusan yang lebih strategis tentang pendelegasian, pengembangan karyawan, pengembangan tim, dan inisiatif strategis untuk mendorong kesuksesan bisnis.

Psikologi Komunikasi Yang Wajib Kamu Pahami

Psikologi Komunikasi Yang Wajib Kamu Pahami

Komunikasi adalah tentang menggunakan simbol dan dalam kasus manusia, menggunakan bahasa untuk menyampaikan makna dan ide-ide antara individu dan melibatkan tindakan untuk memancing reaksi dari orang lain menurut salah satu peneliti yang juga merupakan salah satu member judi online Depoxito. komunikasi manusia ditandai dengan goodwill dan antisipasi dan reaksi pada manusia bisa komunikasi verbal dimediasi oleh bahasa tubuh atau tidak adanya bahasa yang bersangkutan. Komunikasi juga dapat langsung ketika pola perilaku tertentu membangkitkan beberapa jenis respon atau halus dan tidak langsung ketika perilaku tidak dapat diprediksi atau bahkan ambigu dan tidak termasuk. Oleh karena itu, komunikasi dipisahkan ke dalam kategori yang berbeda seperti:

Psikologi Komunikasi

1. langsung dan komunikasi tidak langsung
2. verbal dan komunikasi nonverbal

sehingga masing-masing dapat mengarahkan komunikasi dan komunikasi tidak langsung secara verbal verbal dan nonverbal atau nonverbal bisa. komunikasi verbal dapat langsung atau tidak langsung dan komunikasi nonverbal dapat langsung atau tidak langsung. Jadi mari kita mengatakan bahwa ada empat jenis model komunikasi manusia – langsung verbal dan verbal, non-verbal dan tidak langsung, non-verbal dan langsung dan tidak langsung. Contoh verbal langsung dan mengatakan langsung dan jelas dan tanpa pesan tersembunyi atau tidak bisa dimengerti. Ini adalah ekspresi dari emosi dan ide-ide ketika Anda tiba. Pada saat yang sama ketika Anda senang dan Anda senang, digunakan verbal untuk mengungkapkan perasaan mereka. metode komunikasi verbal tidak langsung menggunakan ungkapan-ungkapan halus dari cemoohan, sarkasme, instruksi, dll Apa yang mungkin memiliki arti ambigu dan tidak mewakili ekspresi emosi atau ide “event”. Jadi jika Anda sedih, dan itu tidak mengatakan, tetapi secara tidak langsung, dengan menggunakan metode tidak langsung untuk menyampaikan pola pikir Anda. komunikasi nonverbal adalah penggunaan gerak tubuh, ekspresi wajah atau tubuh, bahasa tubuh, mata atau tangan, dll, untuk mengekspresikan ide. Hal ini dapat sangat langsung bahwa seseorang disebut atau non-verbal, tetapi mengekspresikan kemarahan secara langsung karena mereka mewakili keinginan untuk menangis kesakitan. Namun, komunikasi nonverbal mungkin tidak langsung, seperti mata bergeser merasa kontak tidak nyaman atau lama dengan mata untuk menjaga orang-orang untuk menyampaikan pesan.

Komunikasi adalah dasar dari interaksi antara manusia dan non-manusia, dan semua dapat berkomunikasi dengan sentuhan atau suara, penampilan atau simbol, kata-kata atau kalimat dan melakukan atau mengatakan apa-apa. Tubuh adalah sebuah antarmuka penting dalam komunikasi dan saya telah dibahas dalam psikologi tubuh di mana bahasa tubuh adalah permainan menunjukkan peran penting dalam komunikasi. Kami berkomunikasi dengan mitra kami melalui bahasa tubuh dan interaksi yang intim seksual adalah alat komunikasi yang sangat penting pada manusia dan hewan. psikologi komunikasi mencakup unsur-unsur yang berbeda atau fase komunikasi nafsu makan

1. Penyerapan informasi eksternal dalam mendengarkan atau membaca, dll
2. Interpretasi rangsangan yang diterima, dan
3. Reaksi terhadap informasi yang diperoleh perilaku

Tiga tahap proses komunikasi Serap atau mengambil informasi, interpretasi atau makna dari informasi yang diperoleh, dan reaksi atau tanggapan terhadap informasi yang diberikan oleh berikut:

1. Penyerapan atau mencari informasi – adalah melalui alat indera kita dan hanya menyerap semua data eksternal suara dan warna, dan kata-kata. Penyerapan adalah proses yang obyektif

2. Interpretasi dan analisis – yang melibatkan penggunaan mekanisme otak dan menganalisis rangsangan eksternal, serta rincian seperti ekspresi dan sinyal verbal dan nonverbal yang halus, jika penafsiran adalah proses subjektif.

3. reaksi atau respon terhadap rangsangan – fisik, seperti komunikasi menggunakan suara, bahasa atau ekspresi melalui gerakan wajah dan tubuh. Reaksi ini merupakan hasil dari proses subjektif dan objektif. Bahkan, ketika disajikan dengan rangsangan bahwa kita semua memiliki satu set tanggapan yang dapat memprediksi, tapi itu tergantung pada bagaimana kita menafsirkan situasi, tetapi reaksi dapat bervariasi sampai batas tertentu. Reaksi dapat meniru – Anda tersenyum pada seseorang tersenyum atau sebaliknya ketika datang untuk mengamati dan mencoba untuk bermain.

Reaksi atau respon sebagai seseorang bisa menjadi stimulus untuk berbagai rangsangan lain dan tanggapan yang bisa menjadi suatu peristiwa atau situasi yang sangat berbeda. perilaku komunikasi umumnya dianggap sebagai model stimulus-respon terhadap rangsangan orang merasa dan bereaksi terhadap bentuk komunikasi. psikoanalisis menunjukkan Freud bahwa komunikasi secara langsung berkaitan dengan bagaimana kita memandang informasi eksternal subyektif berdasarkan pengalaman kami sendiri. Dengan demikian, “interpretasi” rangsangan eksternal atau memediasi pikiran individu merupakan aspek penting dari komunikasi yang paling tepat untuk psikoanalisis, meskipun behavioris sepenuhnya menghilangkan kebutuhan untuk “interpretasi” yang melihat komunikasi sebagai apa-apa melainkan serangkaian rangsangan mekanik. pola respon. Oleh karena itu, menurut psikologi perilaku, kita melihat suatu objek dan bereaksi untuk komunikasi hampir seperti program komputer. Tampaknya aneh bahwa pentingnya pikiran dan hati nurani komunikasi baru-baru ini mengakui “ilmiah” psikologi.

Baca juga : Mitos Tentang Komunikasi Yang Efektif

Mitos Tentang Komunikasi Yang Efektif

Mitos Tentang Komunikasi Yang Efektif

Proses Komunikasi atau Keterampilan Komunikasi atau Komunikasi yang Efektif adalah subjek yang telah diteliti dengan baik dan banyak penulis telah mengisi banyak halaman untuk menjelaskan semua seluk beluk yang terlibat dalam komunikasi dan menjelaskan kepada dunia bagaimana seseorang dapat dan harus berkomunikasi dengan orang lain atau kelompok. orang. Pencarian Google sederhana untuk “Komunikasi Efektif” menghasilkan 44 juta halaman. Namun, saya percaya bahwa proses komunikasi secara keseluruhan diatur oleh mitos dan keliru tertentu. Kami sedang mempersiapkan tulisan ini untuk menyentuh beberapa mitos itu dan memberikan kejelasan.

Komunikasi Efektif

1) Bahasa sangat penting untuk proses komunikasi yang efektif – Di India; kami berbicara lebih dari 18 bahasa yang dikenal. Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana cara warga Kashmir berkomunikasi dengan sesama warganya dari India bagian Selatan atau Marathi Maanus kami (warga setempat dari Maharastra) berkomunikasi dengan lelaki desa dari India Timur? Mereka tidak menggunakan bahasa umum untuk berkomunikasi satu sama lain atau untuk mengekspresikan pikiran mereka. Namun, mereka berkomunikasi secara efektif, jika tidak efisien. Kemampuan Anda untuk membaca, menulis, dan berbicara bahasa atau daftar bahasa tertentu hanya terdiri dari 10% dari proses komunikasi dan sisanya 90% dari proses komunikasi terdiri dari bahasa tubuh, ekspresi wajah, pesan, konteks, kompleksitas atau kesederhanaan dari pesan (kata-kata, terminologi, dan jargon yang digunakan dalam pesan), mendengarkan, memahami, menafsirkan dan memberikan umpan balik. Seberapa efisien atau tidak efisiennya Anda selama 90% proses komunikasi menjadikan proses komunikasi secara keseluruhan efektif atau tidak efektif.

2) Komunikasi yang efektif berarti kemampuan Anda untuk berkomunikasi dalam Bahasa Inggris – Apakah Anda tahu bagaimana Perdana Menteri dari tiga ekonomi utama dunia (Presiden Cina Hu Jintao; Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama dan Presiden AS Barack Obama) berkomunikasi satu sama lain di forum dunia? Hu Jintao dan Mr. Yukio Hatoyama memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang bahasa Inggris dan Mr. Barack Obama tidak dikenal karena kemampuannya dalam bahasa Cina atau Jepang. Merupakan ironi bagi generasi kita untuk menggunakan “komunikasi yang efektif” dan “kemahiran dalam bahasa Inggris” sebagai sinonim. Anda tidak dapat membuat pembelaan dengan mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan secara luas untuk komunikasi, karena itu bukan. Bahasa Mandarin adalah [bahasa tambahan] yang banyak digunakan untuk keperluan komunikasi, diikuti oleh bahasa Spanyol di nomor dua dan bahasa Inggris di nomor tiga. Juga menarik untuk dicatat bahwa jumlah orang yang menggunakan bahasa Mandarin untuk komunikasi melebihi jumlah total orang yang menggunakan bahasa Spanyol dan Inggris digabungkan. Ada banyak orang terkemuka, kepala negara, sejarawan, dan selebritas lain yang sangat efektif dan berpengaruh dalam bahasa asli mereka, baik itu Perancis, Italia, Hindi, Arab atau bahasa lain, tetapi mereka tidak pandai dengan bahasa Inggris. Apakah ini berarti bahwa mereka bukan komunikator yang efektif atau mereka memiliki kekurangan dalam komunikasi mereka? Bahasa Inggris bukan satu-satunya bahasa yang digunakan untuk komunikasi tetapi merupakan satu di antara banyak bahasa lain yang digunakan untuk tujuan tersebut.

3) Kemampuan untuk menulis dan berbicara dengan mahir memenuhi syarat Anda sebagai komunikator yang baik – Jika Anda menulis dengan baik dalam bahasa apa pun maka Anda bisa menjadi penulis dan jika Anda berbicara dengan baik dalam bahasa apa pun maka Anda bisa menjadi pembicara atau orator yang baik tetapi itu tidak memenuhi syarat sebagai komunikator yang sangat baik. Apa yang akan Anda lakukan dengan kemampuan Anda untuk menulis dengan sempurna dan berbicara dengan lancar ketika apa pun yang Anda tulis adalah omong kosong yang tidak relevan dan apa pun yang Anda bicarakan adalah sampah yang tidak masuk akal? Komunikasi bukan hanya tentang berbicara dan menulis. Ini adalah tentang memahami pesan, konteks pesan dan waktu komunikasi.

4) Apa yang Anda komunikasikan tidak sepenting bagaimana Anda berkomunikasi – Ada perbedaan antara menjadi komunikator dan menjadi juru bicara dan perbedaan utama terkait dengan kepemilikan pesan. Ketika Anda berkomunikasi, Anda tahu apa yang Anda komunikasikan, Anda mengambil tanggung jawab dan Anda juga memberikan klarifikasi, jika diperlukan. Keahlian materi pelajaran adalah penting. Memverifikasi fakta dan angka Anda adalah penting. Mengambil kepemilikan sangat penting. Ketika Anda seorang juru bicara, Anda meneruskan pesan yang disiapkan oleh orang lain dan tidak dalam posisi untuk memberikan klarifikasi dan peningkatan.

5) Orang yang memegang perintah atas dua bahasa yang berbeda tidak dapat berkomunikasi secara efisien – Bahasa adalah salah satu mode untuk berkomunikasi dan untungnya, itu bukan satu-satunya cara. Saat berkomunikasi, pesan Anda, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan tingkat kepercayaan diri, harus disinkronkan untuk menjadikannya komunikasi yang efektif. Baru-baru ini, saya pergi ke toko binatu untuk memeriksa biayanya. Saya bisa berkomunikasi dalam tiga bahasa tetapi pemilik toko tidak tahu satu pun dari ketiga bahasa itu. Namun, kami berkomunikasi, memverifikasi pesan kami, memberikan umpan balik satu sama lain dan memberikan pengakuan penerimaan pesan. Komunikasi lintas bahasa dan budaya adalah mungkin, asalkan kita meminimalkan rintangan yang kita bangun sendiri. Jika saya memutuskan untuk tidak memahami atau menerima pesan maka tidak masalah bahasa atau mode komunikasi apa yang digunakan orang lain, saya tidak akan pernah mengerti. Ini banyak berhubungan dengan kemauan dan keinginan kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi.

6) “Tidak ada komunikasi” adalah komunikasi yang baik – Dalam kehidupan pribadi kita maupun dalam kehidupan kerja kita mengabaikan atau membatasi banyak permintaan untuk komunikasi. Kami berasumsi bahwa baik untuk tidak menanggapi pesan tertentu. Kami menyimpan informasi yang dimaksudkan untuk diteruskan kepada orang-orang di atas atau ke bawah hierarki. “Tidak ada respons” atau “Tidak ada komunikasi” atau “Tidak ada umpan balik” tidak dianggap sebagai komunikasi yang baik tetapi ini pada gilirannya mencekik dan mempersulit banyak tempat kerja serta hubungan keluarga yang sebenarnya sering membutuhkan pertukaran pesan untuk keberadaannya.